Fungsi Amplifier beserta Cara Kerjanya

Amplifier sering disebut juga dengan rangkaian amplifier yang berfungsi untuk memperkuat sinyal suara yang masuk. Biasanya, sinyal audio dalam bentuk analog sangat kecil sehingga diperlukan penguatan.

Amplifier juga identik dengan perangkat elektronik yang memiliki loudspeaker di dalamnya, seperti home speaker atau speaker untuk acara dan lain sebagainya. Penggunaan amplifier akan membantu meningkatkan suara dan membuat karakteristik dan kualitas suara menjadi lebih baik.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang 

, dari pengertiannya, fungsinya silahkan disimak.

Pengertian Amplifier

Seperti disebutkan di atas, penguat adalah rangkaian elektronik yang dapat memperkuat atau meningkatkan gelombang atau sinyal listrik input analog dan mengeluarkan output yang lebih besar dengan bentuk gelombang yang mirip dengan sinyal.

Jika diterapkan pada perangkat audio, input gelombang suara kecil dapat menjadi output yang lebih besar. Biasanya untuk aplikasi dalam gelombang audio, amplifier mendapat masukan dari transduser seperti mikrofon yang mengubah suara menjadi gelombang listrik.

Sinyal berupa gelombang AC dari microphone tersebut kemudian dikuatkan oleh sebuah amplifier sehingga menghasilkan keluaran yang memiliki amplitudo yang lebih besar. Jumlah keuntungan yang terjadi disebut keuntungan.

Karena proses inilah speaker dapat memperbesar suara menjadi lebih besar. Seperti yang Anda temukan di speaker rumah, toa masjid, sound system di acara-acara dan lain-lain.

Fungsi Amplifier

Fungsi penguat secara umum adalah untuk menguatkan suatu rangkaian gelombang listrik. Selain itu, amplifier juga memiliki beberapa fungsi tergantung cara penerapannya. Berikut adalah beberapa fungsi amplifier:




1. Menyesuaikan Suara Keluaran (Output)

Output dari Amplifier adalah bentuk gelombang yang sama dengan input. Namun tentunya ada sentuhan amplifier pada amplitudo sinyal audio yang dibantu oleh Pre-Amplifier dan Tone Control.

2. Atur Karakteristik Suara

Amplifier juga bisa digunakan untuk mengatur karakteristik suara sesuai keinginan, apalagi jika ada tambahan komponen AUX. Penyesuaian dibuat untuk bass, treble, keseimbangan, tengah dan volume.

3. Hasilkan Suara Keras

Amplifier berfungsi untuk memperkuat gelombang suara yang kemudian ditransmisikan ke speaker dan menghasilkan suara yang keras.

Jenis Amplifier

Ada 4 jenis amplifier yaitu OT Power Amplifier, OTL Power Amplifier, OCL Power Amplifier dan BTL Power Amplifier. Berikut penjelasan masing-masing jenisnya:

1. Penguat Daya OT (Transformator Output)

Ciri khas dari jenis OT Power Amplifier ini adalah trafo sebagai kopel yang menghubungkan rangkaian penguat akhir dengan beban loudspeaker. Amplifier OT ini memiliki respon frekuensi pada rentang audio menengah, sehingga reproduksi nada bass tidak terlalu baik.

Penguat OT juga memiliki keuntungan karena tahan terhadap penguat hubung singkat akhir. Hal ini membuat loudspeaker lebih tahan lama. Amplifier jenis ini sering Anda jumpai digunakan pada pengeras suara saat berpidato, kuliah, dan sebagainya.

2. Penguat Daya OTL (Output Trafo Lebih Sedikit)

Tipe ini tidak menggunakan trafo sebagai kopling. Cirinya ada pada jenis catu daya (power supply). Amplifier OTL juga bekerja menggunakan tegangan non-simetris.

Ciri lain dari OTL Amplifier adalah ukuran yang digunakan cukup besar, hingga lebih dari 1000µF. Jenis ELCO yang biasa digunakan dengan polaritas positif (+) dan negatif (-), fungsinya untuk tegangan listrik.

Pengaplikasian OTL Amplifier jenis ini banyak dijumpai di berbagai perangkat elektronik seperti TV, radio, handphone, laptop dan lain-lain.

3. Penguat Daya OCL (Output Capacitor Less)

Amplifier OCL biasanya menggunakan catu daya simetris karena sering digunakan pada penguat daya amplitudo besar. Selain itu, amplifier ini dinilai memiliki output yang lebih aman atau berkualitas.

Ciri lainnya adalah salah satu ujung keluaran beban dihubungkan ke trafo CT. Fungsi dari trafo CT adalah sebagai sumber tegangan pada simpul atau titik tengah gelombang suara yang dihasilkan, sehingga suara yang dihasilkan menjadi lebih besar dan nyaring dari yang lain.

4. Penguat Daya BTL (Jembatan Trafo Kurang)

Amplifier BTL menggunakan dua amplifier yang digabungkan menggunakan sistem Bridge. Penguat BTL menghasilkan sinyal yang amplitudonya 2 kali lipat dari rangkaian yang hanya menggunakan satu penguat.

Namun ada masalah yang menjadi kekurangan dari tipe ini yaitu panas pada setiap IC (Integrated Circuit) yang cenderung tinggi saat beroperasi. Karena sering dipasangkan dengan pendingin (heatsink) yang cukup besar untuk setiap IC untuk mengatasi panas agar IC tidak terbakar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Mengenai Power Amplifier

Amplifier: Jantung Sistem Audio yang Mengagumkan